Dimulai pada jam 7 malam acara ini dihadiri sekitar 150 orang dari 4 korwil yang ada di sekitaran Denpasar. Mereka datang secara rombongan baik itu menggunakan kendaraan bermotor roda dua dan beberapa diantaranya datang dengan kendaraan roda empat.
Istigosah ini selain dihadiri oleh Arema Dewata bersama keluarganya juga dihadiri oleh warga sekitar Sanur yang beragama muslim.
"Arema Dewata bukanlah sekedar paguyuban supporter bola, namun sebuah forum silaturahmi keluarga besar warga Malang Raya dan pecinta Arema yang tinggal di Bali" ujar Bapak Hari Dawir, ketua umum Yayasan Arema Dewata, saat memberikan sambutan.
Gus Toha yang didaulat untuk mengisi ceramah agama juga sempat mengutarakan kekagumanya terhadap paguyuban Arema Dewata ini, beliau mengira Arema hanya ada saat Arema FC bertanding, atau bahkan hanya ada di Malang Raya. Namun Arema Dewata ternyata banyak memiliki kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi lingkungan dimana mereka berada.
Menurut Sam Geger, salah satu koordinator acara mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini merupakan kegiatan rutin untuk mempererat silaturahmi antar anggota dan juga menambah wawasan tentang agama. Arema Dewata sendiri sering kali menggelar acara-acara sosial seperti menggelar donor darah dan juga markipat (patungan) untuk sesama saudara yang sedang sakit, atau pun mengalami kecelakaan di Bali, hal ini sesuai dengan motto Arema Dewata yakni Solid Sosial Santun.