CINTA
Sekalipun CINTA telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar.
Namun jika CINTA kudatangi, aku jadi malu pada keteranganku sendiri.
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang.
Namun tanpa lidah,
CINTA ternyata lebih terang
Sementara pena begitu tergesa gesa menuliskannya
Kata kata pecah berkeping keping begitu sampai kepada CINTA
Dalam menguraikan CINTA, akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keldai terbaring dalam Lumpur
CINTA sendirilah yang menerangkan CINTA dan perCINTAan
CINTA
CINTA adalah KEKUATAN yang mampu
mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah malang jadi untung,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah setan jadi nabi,
mengubah iblis jadi malaikat,
mengubah sakit jadi sehat,
mengubah kikir jadi dermawan,
mengubah kandang jadi taman,
mengubah penjara jadi istana,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibbah,
itulah CINTA !!!
mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah malang jadi untung,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah setan jadi nabi,
mengubah iblis jadi malaikat,
mengubah sakit jadi sehat,
mengubah kikir jadi dermawan,
mengubah kandang jadi taman,
mengubah penjara jadi istana,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibbah,
itulah CINTA !!!
Sabda HATI
Aku ingin berlari
Di tengah padang rumput hijau
Aku ingin terbang sebebasnya
Di langit luas tanpa batas
Aku ingin merasakan
Kebebasan sejati dunia ini
Dan hati kecil yang ceria
Tanpa lelah yang meraja duduk
Biar kuharungi lautan
Samudera luas yang terhampar
Di bumi persada hidupku
Biar kujelajahi
Rahsia hikmah alam semesta
Walau antartika tak berujung
Karena ýku ingin bersenandung
Sabda hati
Yang Agung
Di tengah padang rumput hijau
Aku ingin terbang sebebasnya
Di langit luas tanpa batas
Aku ingin merasakan
Kebebasan sejati dunia ini
Dan hati kecil yang ceria
Tanpa lelah yang meraja duduk
Biar kuharungi lautan
Samudera luas yang terhampar
Di bumi persada hidupku
Biar kujelajahi
Rahsia hikmah alam semesta
Walau antartika tak berujung
Karena ýku ingin bersenandung
Sabda hati
Yang Agung
“Tuhan mabukkanlah aku”
Tuhan mabukkanlah aku..
Dengan anggur CINTA-Mu..
Rantai kaki erat-erat..
Dengan belenggu penghambaan..
Kuraslah seluruh isi diriku..
Kecuali CINTA-Mu..
Lalu recai daku..
Hidupkan lagi diriku..
Laparku yang maha pada-Mu..
Telah membuatku..
Berlimpah karunia..”
Dengan anggur CINTA-Mu..
Rantai kaki erat-erat..
Dengan belenggu penghambaan..
Kuraslah seluruh isi diriku..
Kecuali CINTA-Mu..
Lalu recai daku..
Hidupkan lagi diriku..
Laparku yang maha pada-Mu..
Telah membuatku..
Berlimpah karunia..”
Pohon Zaitun Masih Berbunga
Dikota Basrah
Seorang ibu melagu
Di sepan ayunan bayinya
Mendendangkan lagu sayang
Tidurlah nak, malam masih panjang
Pohon zaitun dihalaman masih berbunga
Katakan pada dunia kita masih ada
Seribu satu cerita masih aku punya
Untuk mengantarkan kau dewasa
Syahrazad mungkin habis cerita
Tak menyangka dihujung umur dunia
Seorang durja memporak perandakan negeri kita
Namun doa Rabiah
Membuka pintu Tuhan
Pintalah apa yang bis akau pinta
Pintalah zaitun tetap berbunga
Pintalah darah syuhada menjadi pupuknya
Pintalah negeri kita tetap ada
Pintalah apa yang bisa kau pinta
Pintalah nak,
Pinta,
Tuhan menjaga
Seorang ibu melagu
Di sepan ayunan bayinya
Mendendangkan lagu sayang
Tidurlah nak, malam masih panjang
Pohon zaitun dihalaman masih berbunga
Katakan pada dunia kita masih ada
Seribu satu cerita masih aku punya
Untuk mengantarkan kau dewasa
Syahrazad mungkin habis cerita
Tak menyangka dihujung umur dunia
Seorang durja memporak perandakan negeri kita
Namun doa Rabiah
Membuka pintu Tuhan
Pintalah apa yang bis akau pinta
Pintalah zaitun tetap berbunga
Pintalah darah syuhada menjadi pupuknya
Pintalah negeri kita tetap ada
Pintalah apa yang bisa kau pinta
Pintalah nak,
Pinta,
Tuhan menjaga