Ini benar2 pengalaman pertama dan tak terlupakan... "Gunung Bromo Tengger"... Selalu dlm angan2, karena cukup lama mendambakan untuk menginjakkan kaki di lautan pasir Bromo. Dan terwujudlah sudah keinginan yang lama terpendam, meskipun dengan perjuangan cukup keras...(karena fisik yang tidak terlatih)
Kita berangkat hanya berdua, saya dan suami mumpung ada waktu dan kesempatan, karena rencana ini sudah sejak lama, dan baru terwujud sekarang... Kita berangkat dari Kota Malang (tempat tinggal kami), kita memutuskan lewat arah Tumpang, Gubuk Klakah, Coban pelangi, Ngadas karena perhitungan akses paling cepat. Sebenarnya suamiku pernah ke sini tp lewat arah probolinggo. Karena kali ini kita pakai motor ( matic lagi....!!!). Mulai Coban Pelangi jalanan masih stabil lumayan rata sampai loket...
Begitulah gambar yang sempat kami ambil... Kita harus membayar tiket seharga 27.500/ orang. Total 60.000 untuk 2 org +motor.
Lumayanlah, karena bkn termasuk hari libur, dan wisatawan lokal, karena harga tiket beragam...
Kita lanjutkan perjalanan menuju desa Ngadas sampai Jemplang. Tanjakan menuju Ngadas atau turunan dari Ngadas dengan kemiringan antara 30° - 45° dan tingkungan hingga 345° Sungguh suatu tantangan yang menarik!!! Dan benar sekali... ditengah perjalanan kendaraan kami tidak kuat untuk boncengan. Dan saya terpaksa harus bolak balik turun jalan kaki, lumayan banyak pengunjung yang senasib dengan saya karena pakai motor matic. Nikmati dulu...sambil sesekali mengambil gambar ditengah istirahat saya...
Setelah beberapa kali harus jalan kaki di jalan tanjakan akhirnya saya pun tidak kuat lagi untuk melanjutkan perjalanan, hampir putus asa... kemudian datang seorang bpk2 warga sekitar yang menawarkan jasa ojek ( mungkin ini memang daerah rawan). Dengan transaksi bpk itu minta ogkos 50.000, iseng2 nawar 30.000 ternyata boleh. Alhamdulillah,,, kita bisa lanjutkan perjalanan sampai Jemplang. Dengan suami yang menyusul di belakang... Fisik sudah kembali setelah minum dan makan sedikit Pop mie.
Istirahat cukup sudah tampak pemandangan yang cukup memukau....
Jemplang persimpangan kiri arah Bromo kanan arah Semeru
Tiba saatnya kita mulai menginjakkan kaki di padang pasir dengan diawali jalanan yang sudah tidak bagus...pemandangan benar2 Subhanallah.... meskipun medan yang kita lewati cukup menyulitkan untuk kendaraan kami cukup terhibur dengan menikmati pemandangan sekitar yang sangat2 indah...sayangnya ini musim kemarau jadi tidak ada rumput hijau... tapi tetep indah dan hanya bisa kagum dalam hati, begitu besar Kuasa-Mu... Hhmmm.... Disini kita melihat yang namanya Bukit Teletubies...
Bukit Teletubies di musim kemarau
Disini saya tidak bisa berkata kata, hanya bisa kagum terharu, bagus, indah, memukau... Maasya Allah....
Alhamdulillah,,, akhirnya saya sampai juga melihat keindahan Gunung Bromo meski tidak sampai naik melihat kawah dan menikmati sunrise di sana,,,Insyaallah lain kali.
Alasan fisik jadi pertimbangan untuk melanjutkan perjalanan... tetap puas dan tidak ada rasa kecewa.
Akhirnya kami memutuskan arah probolinggo untuk pulang, karena akses jalan lebih baik, meski jauhhh....
Foto terakhir dari atas
Perjalanan pulang yang panjang tetap menyenangkan, karena disini kita bisa menemuai warga Suku Tengger yang unik, dan sangat tradisional. Terima kasih yang membaca cerita saya, Saya hanya ingin berbagi pengalaman,,,, Selamat berkunjung...