10
Peringkat Cabe di Dunia berdasarkan Kepedasannya
Bagi orang Indonesia sepertinya kurang afdol kalo pengen
makan enak tanpa cabe, Pastinya akan terasa hambar. Dari kecil mungkin kita udah dapet yang namanya pelajaran makan cabe. Dibawah ini ada 10 peringkat cabe dunia berdasarkan level kepedasannya....
Peringkat 10 :
Cabe
yang paling tidak pedas adalah paprika (bell pepper). Menurut lidah orang Indo
cabe yang satu ini tidak ada rasa pedasnya sama sekali. Scoville rating = 0
Bell Pepper
Bell pepper ini biasanya terdapat
dalam 4 warna yaitu merah, kuning, hijau, oranye. Bell Pepper kadang
dikelompokkan ke dalam cabe yang kurang pedas atau "sweet peppers".
Namun terdapat paprika langka
berwarna putih dan ungu, tergantung dimana mereka ditanam dan dari jenis apakah
mereka. Paprika hijau terasa lebih pahit dibanding dengan paprika merah, kuning
atau oranye.
Peringkat 9:
Cabe
di peringkat ini sedikit pedas, mungkin bisa dibilang cuma anget-anget aja.
Tapi saya sendiri belum pernah coba kedua cabe yang ada di peringkat ini.
Scoville rating = 100 - 500
Pimento :
Pimento atau cabe cheri adalah cabe
yang besar, merah berbentuk seperti hati, panjang antara 7 - 10 cm lebar 5-7
cm. Daging buahnya termasuk manis, berair, dan lebih beraroma dibandingkan
dengan paprika merah. Namum beberapa jenis dari pimento ini cukup pedas.
Pimento or pimentão sendiri adalah bahasa Portugis yang berarti "bell
pepper".
Peperoncini
Cabe di peringkat ini agak pedes.
Tapi bagi orang Indonesia yang biasa makan cabe rawit, cabe ini tidak ada
apa-apanya. Bagaimana dengan peringkat cabe rawit ? Ada kok, tenang aja hehe.
Kalau menurut saya, cabe ini mungkin setara cabe merah biasa. Scoville rating =
500 - 2500
Anaheim Pepper
Poblano
Poblano adalah termasuk cabe yang
tidak terlalu pedas, berasal dari Puebla, Meksiko. Poblano yang telah
dikeringkan bernama ancho chile. Namun kadang - kadang terdapat poblano
yang lebih pedas dari biasanya. Jadi dari sebuah pohon, terdapat poblano dengan
tingkat kepedasan yang sangat bervariasi. Cabe ini biasanya populer saat
perayaan hari kemerdekaan Meksiko, yaitu sebagai bagian dari hidangan khusus
yang disebut Chiles en Nogada, hidangan yang didalamnya berwarna hijau, putih
dan merah, yang melambangkan bendera Meksiko.
Peringkat 7 :
Peringkat semakin tinggi, tingkat
kepedesan semakin tinggi. Semakin hot rasanya .. hehehe. Rating
"cabe" di gambar ini sudah dua. Scoville rating = 2500 - 8000
Jalapeño
Bentuknya kaya terong, tapi yang
pasti ini bukan terong. Namanya cabe jalapeño. Cabe ini sudah termasuk panas,
dan sudah dapat memberikan sensasi terbakar saat memakannya (pedas). Panjang
cabe ini antara 5 - 9 cm. Cabe ini berasal dari Meksiko. Di Meksiko terdapat
lahan seluas 160 km persegi yang hanya digunakan untuk menanam cabe jenis ini!
Daerahnya terutama di lembah sungai Papaloapan, sebelah utara Veracruz.
Guajillo
Peringkat 6:
Nambah satu "cabe" lagi
dalam rating tingkat kepedesan, jadi tiga buah "cabe". Cabe ini
bentuknya mirip dengan cabe rawit di Indonesia, tapi sebenarnya bukan, masih
berbeda spesies, namun sama keturuanannya, yaitu Capsicum. Scoville rating =
10.000 - 23.000
Cabe ini juga dari Meksiko, di
daerah pegunungan Meksiko. Rasa pedasnya menggigit, lebih pedas dari jalapeño,
dan biasanya dimakan mentah - mentah (dimakan dengan tahu goreng, misalnya )
Bentuknya memang mirip dengan cabe rawit dari Indonesia, tapi ini adalah
spesies yang berbeda.
Chipotle
Sebenarnya ini adalah cabe jalapeño
yang dikeringkan dengan cara diasap. Biasa digunakan untuk masakan a'la
Meksiko.
Peringkat 5:
Cabe - cabe di peringkat ini
sepertinya sudah tidak bisa dibilang lembut lagi, tapi sudah mulai membakar
tingkat kepedasannya. Memang jumlah "cabe" pada ratingnya tetap sama,
tapi ingat, ini sudah satu peringkat lebih tinggi ! Scoville rating = 30.000 -
50.000
Cayenne
Merah Cabe ! Benar benar cabe yang
mejunjukkan ke-cabe-annya melalui warnanya..
Aji Pepper
Tabasco Pepper
Inikah cabe rawit kita ? Ya... mirip
mirip lah. Biasanya cabe ini dipakai untuk membuat saus tabasco. Panjang cabe
ini sekitar 4 cm. Perubahan warna saat mau matang pertama berwarna kuning
kehijauan dan pucat, lalu kuning, oranye kemudian menjadi merah. Cabe ini
memiliki tingkat kepedasan sekitar 30.000 sampai 50.000 Scoville rate. Cabe ini
dalamnya tidak kering, tapi agak lembek dan berair.
Peringkat 4:
Next.... Di peringkat ini kita akan
menemukan cabe kesayangan kita semua.. hehehe, yaitu cabe rawit ! Ternyata
memang itu cabe cukup pedas juga rasanya, bahkan dibandingkan dengan cabe-cabe
diluar sana. Cabe ini tingkat kepedesannya : Scoville rating = 50.000–100.000!
Thai Pepper atau Cabe Rawit !
Thai Pepper dalam bahasa Indonesia:
Cabe Rawit, Sunda:Cengek, Thailand Thai: พริกขี้หนู phrik khi nu, Tagalog: siling labuyo. Cabe ini banyak
terdapat di Thailand dan tetangganya seperti Kamboja, Vietnam, Indonesia, dan
sekitarnya. Ternyata orang Indonesia memang kuat pedas, buktinya cabe yang
biasa "dimakan" sehari-hari saja berada di peringkat ke-4. Cabe
favorit sebagai teman gorengan ...Nyam ..!
Chiltepin adalah cabe liar yang
tumbuh terutama di Amerika Tengah, Meksiko dan baratdaya USA. Kadang disebut
sebagai "ibu dari semua cabe" karena dianggap sebagai spesies
Capsicum annuum yang tertua. Nama Tepin berasal dari bahasa Nahuatl yang
artinya "kutu".
Pada tahun 1997, orang Texas menamai
Tepin sebagai "cabe resmi asli dari Texas", dua tahun setelah
Jalapeno menjadi cabe resmi di Texas.
Peringkat 3:
Akhirnya, sampailah kita ke juara
ke-3. Cabe disini tentunya sudah tidak main-main lagi pedasnya. Rating
kepedasan pun sudah penuh. Kadar pedasnya sudah diatas rata-rata cabe rawit
hijau yang biasa suka dimakan dengan gorengan, atau dijadikan sambel. Scoville
rating = 100.000–350.000
Habanero Chili
Datil Pepper
Cabe ini adalah cabe yang
benar-benar pedas ! Banyak diproduksi di St. Augustine, Florida, yang aslinya
dibawa dari Cuba pada tahun 1880 oleh seorang pembuat jelly bernama S.B Valls.
Kalau dilihat lihat bentuknya mirip seperti cabe rawit merah yang kadang disebut
rawit domba, atau juga cabe Tom Yum. Mungkin memang masih saudara dekatnya, dan
rawit merah ini lebih pedas dari rawit biasa...
Rocoto
Peringkat 2:
Untuk runner up kita kali ini adalah
sebuah cabe yang telah direnggut gelar juaranya. Cabe ini sempat masuk menjadi cabe
paling pedas sedunia pada tahun 1994 sampai 2006, masuk ke Guiness World
Record, namun rekornya telah dikalahkan. Scoville rating = 350.000 - 580.000
Red Savina Pepper
Cabe ini adalah jenis khusus dari
cabe Habanero, yang dikembangbiakkan khusus agar menjadi cabe yang lebih pedas,
besar dan berat. Frank Garcia di Walnut, California adalah pengembang cabe Red
Savina ini. Metodenya masih rahasia dan tidak diketahui umum. Cabe ini memegang
rekor sebagai cabe terpedas di dunia dari tahun 1994 sampai 2006 dan dicatat
oleh Guinness World Record. Namun pada Februari 2007, cabe ini harus turun dari
singgasananya, dikalahkan oleh yang ada saat ini di peringkat 1.
Peringkat 1:
Dan.....Akhirnya kita sampai pada
juara kita kali ini, cabe pemegang rekor Guiness World Record sebagai cabe
terpedas di dunia untuk saat ini. Pemenangnya adalah "Bhut Jolokia"
atau "Naga Jolokia" atau juga "Ghost Chili", bahkan ada
juga yang menyebutnya "King Cobra Chile" Cabe ini memiliki Scoville
Rating = 855.000 - 1.050.000 !! Walaupun jumlah rating cabe nya tetap 5, tapi
Scoville Rating nya terpaut cukup jauh dengan runner up kita..
Bhut Jolokia
Iklim tempat cabe ini tumbuh sangat berpengaruh terhadap tingkat kepedasan dari cabe ini. Kepedasannya dapat turun sampai 50% di tempat yang iklim nya lebih kering (lebih sedikit curah hujan). Ukuran panjang dari cabe ini antara 60 - 85 mm dan lebarnya 25 - 30 mm, warnanya merah oranye. Bentuknya mirip dengan habanero, namun memiliki kulit yang lebih kasar dan berkerut.
Bahkan di timur laut India, cabe ini
dioleskan ke pagar atau dipakai sebagai bom asap untuk berjaga - jaga terhadap
gajah liar! Bayangin, gajah aja takut! Saking ganasnya cabe ini, ilmuwan di
badan pertahanan India berencana untuk mengembangkan granat tangan memakai cabe
ini, sebagai solusi yang tidak terlalu mematikan bagi para perusuh! Tapi
pedesnya amit-amit dech.....
No comments:
Post a Comment